KERUPUK TERUNG
Sayuran, terutama yang berdaun hijau, merupakan salah satu bahan pangan
yang baik karena mengandung vitamin dan mineral, antara lain vitamin C,
provitamin A, zat besi, dan kalsium. Sayuran yang paling banyak di Indonesia
adalah kangkung, bayam, katuk, daun mlinjo, dan petsai (Oomen, dkk, 1984).
Sayuran dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan dan suhu yang
berbeda, sehingga beragam jenisnya.
Berbagai sayuran dapat ditanam di sekitar pekarangan dalam upaya untuk
menggalakkan usaha penganekaragaman pangan yang disebut lumbung hidup.
Dengan adanya program pemerintah tersebut diharapkan hasil panen sayuran
akan berlimpah.
Ada beberapa jenis sayuran yang dapat dimanfaatkan misalnya yang berbentuk
buah seperti tomat, terung, dan labu; biji seperti kecipir, kelapa, dan kentang;
umbi seperti wortel, bawang, dan bit; tunas (asparagus), bunga (kubis), dan
daun seperti petsai, kangkung, bayam, dan lain-lain.
Salah satu sifat sayuran adalah cepat layu dan busuk akibat kurang cermatnya
penanganan lepas panen. Untuk memperpanjang masa simpannya dapat
dilakukan dengan berbagai pengolahan, misalnya acar, sauerkraut, sayuran
asin, kerupuk, dan lain-lain.
Terung yang diolah menjadi kerupuk ternyata memiliki rasa yang tidak kalah
dengan kerupuk yang terbuta dari umbi-umbian lainnya.
yang baik karena mengandung vitamin dan mineral, antara lain vitamin C,
provitamin A, zat besi, dan kalsium. Sayuran yang paling banyak di Indonesia
adalah kangkung, bayam, katuk, daun mlinjo, dan petsai (Oomen, dkk, 1984).
Sayuran dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan dan suhu yang
berbeda, sehingga beragam jenisnya.
Berbagai sayuran dapat ditanam di sekitar pekarangan dalam upaya untuk
menggalakkan usaha penganekaragaman pangan yang disebut lumbung hidup.
Dengan adanya program pemerintah tersebut diharapkan hasil panen sayuran
akan berlimpah.
Ada beberapa jenis sayuran yang dapat dimanfaatkan misalnya yang berbentuk
buah seperti tomat, terung, dan labu; biji seperti kecipir, kelapa, dan kentang;
umbi seperti wortel, bawang, dan bit; tunas (asparagus), bunga (kubis), dan
daun seperti petsai, kangkung, bayam, dan lain-lain.
Salah satu sifat sayuran adalah cepat layu dan busuk akibat kurang cermatnya
penanganan lepas panen. Untuk memperpanjang masa simpannya dapat
dilakukan dengan berbagai pengolahan, misalnya acar, sauerkraut, sayuran
asin, kerupuk, dan lain-lain.
Terung yang diolah menjadi kerupuk ternyata memiliki rasa yang tidak kalah
dengan kerupuk yang terbuta dari umbi-umbian lainnya.
1) Terung besar 5 kg
2) Air secukupnya
3) Pasir (untuk menyangrai) secukupnya
TTG PENGOLAHAN PANGAN
3. ALAT
1) Pisau dan garpu
2) Alat penumbuk (lumpang dan alu)
3) Kerancang
4) Rak penjemuran
5) Penggorengan (wajan)
6) Kompor atau tungku
4. CARA PEMBUATAN
1) Tusuk-tusuk terung utuh dengan garpu supaya airnya keluar. Masukkan ke
dalam lumpang dan tumbuk dengan alu sampai bentuknya menjadi kecil dan
padat, tetapi jangan sampai hancur;
2) Belah terung dan kerok bagian dalamnya. Biarkan selama 1 hari dalam
keranjang;
3) Jemur selama 3 hari sampai kulitnya kering;
4) Rendam terung kering dalam air kira-kira 2 jam sampai lembek. Kemudian
kerik permukaan terung dengan pisau dan jemur lagi slama 1 hari;
5) Lakukan kembali proses perendaman, pengerikan, dan pengeringan sampai
3 kali. Setelah kering, sangrai terung dengan pasir di atas api selama 3 jam;
6) Terung harus digoreng dahulu dengan minyak sebelum dihidangkan.
5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN KERUPUK TERUNG


Tidak ada komentar:
Posting Komentar